Ranggang Black Charcoal, Arang Hitam

Ranggang Black Charcoal

Black charcoal
atau arang hitam merupakan arang berbahan baku kayu yang diproses dalam tungku pembakaran pada kisaran suhu 600 derajat celcius. 

Lama proses produksi dari awal memasukkan bahan baku hingga panen memerlukan waktu selama duapuluh hari. 

Sistem pendinginan arang hitam menggunakan metode hampa udara dengan cara menutup seluruh lubang masuk udara dipintu tungku juga cerobong tungku pembakaran. 

Ketika suhu tungku sudah turun hingga dingin baru dibongkar melalui pintu tungku yang sudah disediakan berupa susunan bata merah yang bisa dibongkar pasang tidak permanen.

Tungku tempat pembakaran yang digunakan menetap dan bisa digunakan untuk produksi berulang-ulang bahkan hingga 20 tahun pada kondisi terawat. 

Tungku pembakaran arang hitam berdinding dan beratap bahan baku adonan tanah merah berkerikil kecil yang didesain sedemikian rupa sehingga dengan ukuran diameter tungku empat meter mampu memproduksi dan menghasilkan arang kayu hingga tiga ton.

Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan arang hitam bisa dari semua jenis kayu, terutama hard wood atau kayu keras. 

Untuk ukuran diameter kayu, bahan baku arang hitam lebih cenderung ukuran kayu yang besar. Diameter kayu minimal yang banyak digunakan sebesar sepuluh centimeter. Untuk ukuran maksimalnya rata-rata idealnya hingga dua puluh lima centimeter.

Jenis kayu yang hingga saat ini sudah puluhan tahun diproduksi adalah kayu Halaban, kayu Hutan campuran dan kayu Ulin. 

Dari masing-masing jenis bahan baku kayu tersebut masing-masing memiliki keunggulan masing-masing sesuai peruntukannya. Arang kayu Halaban digunakan untuk bahan bakar restoran. 

Sedangkan untuk arang kayu Ulin, lebih banyak digunakan untuk bahan bakar pemanas industri, misalnya pengecoran logam.

Salah satu daerah penghasil arang kayu Halaban terbesar di Indonesia adalah desa Ranggang dan Desa Ranggang Dalam, Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan dimana warga masyarakatnya sudah memproduksi arang kayu sejak masa penjajahan Jepang. 

Hingga saat ini dengan jumlah tungku pembakaran yang mencapai ribuan, hasil produksi arang kayu Halaban lebih banyak diserap pasar ekspor dibanding pasar lokal dimana negara tujuannya adalah negara-negara Timur Tengah. Untuk yang berminat mendapatkan informasi lebih tentang arang hitam bisa menghubungi nomor admin yang tertera di website.

Postingan Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *